Spatial Distribution of Mercury Pollution in the Mempawah River Watershed (DAS), West Kalimantan - Indonesia
Abstract
Mempawah watershed supports various people's needs in Mempawah and Sintang. Regional Drinking Water Company (PDAM) takes water from the Mempawah watershed as raw water for drinking water needs. However, using water from the Mempawah watershed was disrupted due to Unlicensed Gold Mining (PETI) activities, which resulted in mercury pollution. This study was conducted to analyze the level of mercury pollution in watersheds due to illegal gold mining activities. The results of this research can be used as a taking water point reference for drinking water managers to take their raw water for further processing. This study uses a purposive sampling method with 29 sample points in the river's upstream, middle, and downstream parts. The samples' results will be analyzed using the AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) method, and the results will be analyzed spatially using Spatial Dynamic Modeling in Geographical Information System (GIS) software. The analysis used in ArcGis is the kriging interpolation method to determine the distribution of mercury pollution. From the study results, it was found that in the middle of the Mempawah watershed, there is mercury pollution of 0.0023 mg/lt to 0.0083 mg/lt.
References
Alfian, Z. (2006). Merkuri: Antara manfaat dan efek penggunaannya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Medan: Universitas Sumatera Utara
Andilala, (2017). Polres Mempawah razia aktivitas PETI. [internet]. [diakses pada 2020 Apr 7]. https://kalbar.antaranews.com/berita/348054/polres-mempawah-razia-aktivitas-peti.
Armid, A., & Takwir, A. (2020). Distribusi logam berat mangan (Mn) pada air laut permukaan di perairan Teluk Staring Sulawesi Tenggara. Jurnal Sapa Laut. 5(1), 89-98.
Astika, P., Rahayu, D.J., Ulli, K. (2017). Analisis kadar merkuri pada komponen ekosistem akibat PETI di Sungai Tebaung Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Tekonologi Lingkungan Lahan Basah. 5(1), 408-415
Badan Pusat Satistik (BPS) Kabupaten Mempawah (2020). Kabupaten Mempawah dalam angka 2020. Mempawah: Badan Pusat Statistik
Basmi, J. (1999). Planktonologi (Bioekologi Plankton Algae). Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Cahyaningsih, A., & Harsoyo, B. (2010). Distribusi spasial tingkat pencemaran air di DAS Citarum. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca. 11(2), 1-9
Darmono (1995). Logam dalam sistem biologi makhluk hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan. Yogyakarta: Kanisius.
ESRI (2020). ArcGis World Imagery. [internet]. [diakses pada 2020 Des 15]. http://www.arcgis.com/home/item.html?id=10df2279f9684e4a9f6a7f08febac2a9.
Gerson, J.R., Driscoll, C.T., Hsu-Kim, H., & Bernhardt, E.S. (2018). Senegalese artisanal gold mining leads to elevated total mercury and methylmercury concentrations in soils, sediments, and rivers. Elementa: Science of the Anthropocene. 6(11), 1-14
Hadi, A., & Asiah, A. (2015). Penentuan batas linearitas metode pengujian air raksa dalam air secara spektrofotometri serapan atom uap dingin sesuai SNI 6989.78:2011. Jurnal Ecolab. 9(1), 1-46.
Harseno, E., Tampubolon, V.I.R. (2007). Aplikasi sistem informasi geografis dalam pemetaan batas administrasi, tanah, geologi, penggunaan lahan, lereng, Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah aliran sungai di Jawa Tengah menggunakan software Arcview GIS. Majalah Ilmiah UKRIM. 1(11).
Kemp, K. (1999). Environmental modeling with GIS: A strategy for dealing with spatial continuity [disertasi]. Santa Barbara (CA): University of California.
Karssenberg, D. (2002). Building dynamic spatial environmental models. Belanda: Faculteit Ruimtelijke Wetenschappen, Universiteit Utrecht
Kristanto, P. (2002). Ekologi Industri. Yogyakarta (ID)
Lauselang, R.J.B. (2019). Penegakan hukum terhadap tindak pidana pertambangan ilegal di kabupaten seram bagian barat (studi pada polres seram bagian barat) [disertasi] Yogyakarta (ID): Universitas Ahmad Dahlan.
Liputan6. 2007 Jul 8. Merkuri, Bom Waktu di Bumi Kapuas. [internet]. [diakses pada 2020 April 4]. https://www.liputan6.com/news/read/144259/merkuri-bom-waktu-di-bumi-kapuas,
Matejicek, L., Benesova, L., Jaroslav, T. (2003). Eclological medelling of nitrate pollution in small river basins by spredsheets and gis. Ecological Modelling. 170(1), 245-263.
Palar, H. (1994). Pencemaran dan toksikologi logam berat. Jakarta: Rineke Cipta.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat (2007) Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian Distribusi Dan Penggunaan Merkuri Serta Bahan Sejenisnya.
Peraturan Menteri Perdagangan. (2014). Nomor 75/M-DAG/PER/10/2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/M-DAG/PER/9/2009 Tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya. 2015.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Nomor 57 tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Merkuri Tahun 2016-2020.
Prasati, I., Wijayanto, H., Christianto, M., (2005). Analisis penerapan metode kriging dan inverse distance pada interpolasi data dugaan suhu, air mampu curah (AMC) dan indeks stabilitas atmosfer (ISA) dari data NOAA-TOVS. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV; 2005 Sep 14-15; Surabaya, Indonesia. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November. hlm. 316-322.
Reid, G.K. (1961). Ecology Of Inland Waters And Estuaries. New York (US): Reinhold Book Corporation.
Rifqi, M.H. (2020). Analisis sebaran pencemaran merkuri (Hg) pada air sungai di lokasi pertambangan Desa Sangon Kulon Progo. [tugas akhir]. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Romiyatno., Barus, B., Sudadi, U. (2015). Model spasial kerusakan lahan dan pencemaran air akibat pertambangan emas. Jurnal Tanah Lingkungan. 17(2), 47-53.
Sancayaningsih, R.P. (2010). Studi kandungan merkuri pada pertambangan emas tradisional di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.
Setiabudi, B.T. (2005). Penyebaran merkuri akibat usaha pertambangan emas di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Laporan Kolokium Lapangan. Subdit Konservasi.
Shukla, V., Dhankhar, M., Prakash, J., Sastry, K.V. (2007). Bioaccumulation of Zn, Cu, and Cd in Channa punctatus. Journal of Envirnoment Biology. 28(2), 395-397.
Subanri. (2008). Kajian beban pencemaran merkuri (Hg) terhadap air sungai menyuke dan gangguan kesehatan pada penambang sebagai akibat penambanga emas tanpa izin (PETI) di kecamatan menyuke kabupaten landak kalimantan barat. [tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.
Suharyadi, & Danoedoro. (2004). Sistem informasi geografis: konsep DASar dan beberapa catatan perkembangannya saat ini. Yogyakarata: Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.78: 2011, Air dan Air limbah – Bagian 78: Cara Uji Raksa (Hg) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) – Uap Dingin atau Mercury Analyzer.
Triana L., Wahyuni, N.E., Nurjazuli, N. (2012). Analisis cemaran logam berat merkuri pada air dan udang di sungai mandor kecamatan mandor kabupaten landak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 11(2), 144-152.
Wahyudi, E., & Slameto. (2017). Dampak sosial penambangan emas tanpa izin (PETI) terhadap keberlanjutan usaha tani padi di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Prosiding Seminar Nsional Agroinovasi Spesifik Lokasi untuk Ketahanan Pangan pada Era Masyarakat ekonomi ASEAN [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. Tersedia pada: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7232
Widodo. (2008). Pengaruh perlakuan amalgamasi terhadap tingkat perolehan emas dan kehilangan merkuri. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan. 18(1), 47-53.
Widowati, W., & Sastiano, A. (2008). Efek toksik logam. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran. Jakarta: Andi Offset.
Wismarini, D.T, & Khirstanto, T. (2016). Implemetasi uperimpose dalam permodelan spasial tingkat rentan banjir di Semarang. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIKA. 21(2), 124-138.
Yulis, P.A.R. (2018). Analisis kadar logam merkuri (Hg) dan (Ph) air Sungai Kuantan terdampak penambangan emas tanpa izin (PETI). Jurnal Pendidikan Kimia. 2(1), 28-36.
Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.