Influence of Temperature and Depth to Yellowfin Tuna Catches in Indonesian Ocean Waters, South of Java Island

  • Dian Sutono HS Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Suharyanto Suharyanto Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Robert Perangin-angin Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Agung Ferdinand Wera Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Mustasim Mustasim Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong
Keywords: Tuna, Temperature, Depth

Abstract

This research was conducted at PPS. Cilacap with the Indonesian Ocean fishing ground from March to May 2020 which aims to determine the effect of sea water temperature and fishing depth on the catch of yellowfin tuna. Primary data collection was carried out by direct observation following the long line fishing operation during 1 (one) trip with KM. Trans Bahari 3, includes data on setting and hauling time, length of main line, number of fishing rods, catches, fishing ground, and temperature and depth data. Meanwhile, secondary data collection was carried out through interviews and data from the Cilacap Ocean Fishing Port. Data analysis was performed by calculating the value of the hook rate, the depth of the hook, and the influence of temperature and fishing depth on the catch of yellowfin tuna through the t test method. From the results of data analysis, the total hook rate is 1.33, the depth of the hook is between 90.2 m - 181.4 m, with a vertical temperature range between 12.5⁰ C - 25.0⁰ C. Effect of temperature and depth on the results the catch of yellow tuna has a significant effect (significant) between depths A and C, while between depths A and B, and depths B and C each do not provide a significant difference (non significant).

References

Ali Suman, Hari Eko Irianto, Fayakun Satria, dan Khairul Amri, (2016). Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-RI) Tahun 2015 Serta Oopsi Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. Volume 8 Nomor 2 Nopember 2016. Puslitbang Perikana, Badan Litbang KKP. Jakarta

Barata A, Novianto D, Bahtiar A. (2011). Sebaran ikan tuna berdasarkan suhu dan kedalaman di Samudera Hindia. Jurnal Ilmu Kelautan Indonesia. Vol. 16 (3). Jakarta

Citra Nilam Cahya1), Daduk Setyohadi2), dan Dewi Surinati (2016). Pengaruh Parameter Oseanografi Terhadap Distribusi Ikan. Jurnal Oseana, Volume XLI, Nomor 4 Tahun 2016. Jakarta

Fauziyah, Onolawe Sibagariang dan Fitri Agustriani (2011). Identifikasi Sistem Perikanan Tuna Long Line di PPS. Cilacap Jawa Tengah. Buletin PSP. Volume XIX No. 2 Edisi Juli 2011. Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Pedkanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor. Bogor

Mustasim, M., Zainuddin, M., & Safruddin, S. (2017). Thermal Dan Klorofil-A Front Hubungannya Dengan Hasil Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Peralihan Barat-Timur Diperairan Seram. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 2(4).

Mustasim, M., Zainuddin, M., & Sutono, D. (2019). Preferensi Parameter Oseanografi (SPL dan klorofil-a) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang di Perairan Pulau Misool dan Fakfak. Jurnal Airaha, 8(01), 016-023.

Nontji,A. (2005). Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.

Nugraha B, Triharyuni S. (2009). Pengaruh Suhu dan Kedalaman Mata Pancing Rawai Tuna (Tuna Longline) Terhadap Hasil Tangkapan Tuna di Samudera Hindia. Jurnal Pusat Riset Perikanan Tangkap Vol. 15(3). Jakarta.

Nurdin E. (2017). Rumpon Sebagai Alat Pengelola Perikanan Tuna Berkelanjutan; Madidihang (Thunnus albacares). [Disertasi]. Bogor (ID); Institut Pertanian Bogor. Bogor

Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap. (2019). Data Produksi Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap. Cilacap.

Rama Agus Mulyadi1 , Muhammad Fedi Alfiadi Sondita2 , Roza Yusfiandayani2 (2017). Suhu Permukaan Laut dan Kedalaman Tertangkapnya Tuna oleh Kapal Pancing Ulur yang Dilengkapi Lampu. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 8 No. 2 November 2017. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Roy Kurniawan, Abram Barata dan Suciadi Catur Nugroho (2015). Laju Pancing (Hook rate), Panjang Hiu Aer (Prionace glauca) dan Daerah Penangkapan di Samudera Hindia. Loka Penelitian Perikanan Tuna, Simposium Hiu dan Pari 2015. Jakarta

Rullyta Puspita Sari, Dian Wijayanto, Faik Kurohman, (2017). Analisis Perbandingan Pendapatan Nelayan Dengan Pola Waktu Penangkapan Berbeda Pada Alat Tangkap Anco (Lift Net) di Perairan Rawa Bulung, Kabupaten Kudus. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 6, Nomor 4, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang

Sjarif B, Suwardiyono, Gautama SD. (2012). Penangkapan Ikan dan Penanganan Ikan Tuna Segar di Kapal Rawai Tuna. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan.

Tangke, U., Karuwal, J. C., Zainuddin, M., & Mallawa, A. (2015). Sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a pengaruhnya terhadap hasil tangkapan yellowfin tuna (Thunnus albacares) di Perairan Laut Halmahera bagian selatan. PERENNIAL, 2(3).

Yodya Karya, PT. (2007). Studi Pengembangan dan Detail Fasilitas Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Semarang.

Published
2020-12-15
How to Cite
Sutono HS, D., Suharyanto, S., Perangin-angin, R., Wera, A. F., & Mustasim, M. (2020). Influence of Temperature and Depth to Yellowfin Tuna Catches in Indonesian Ocean Waters, South of Java Island. Jurnal Airaha, 9(02), 181 - 190. https://doi.org/10.15578/ja.v9i02.192
Section
Articles